Wednesday, December 15, 2010

FICTION TIME

Oke. Kali ini postingan gue agak sedikit beda dari yang sebelum2nya. Kalo biasanya gue posting tentang event2 atau cerita2 nyata akan kejadian2 bodoh yang dilakukan anak2 spartan. Tapi karena kita udah jarang ngumpul lagi jadi gue kali ini akan mencoba ‘mengarang’ cerpen yang tokoh2nya diambil dari anak2 spartan hehe. Tujuannya sih biar blog ini ga ‘mati’ lagi, biar keliatan idup lah. Biar kayak ikan mas koki yang megap2 kekurangan oksigen, gapapa deh yang penting blog ini masih ga kehilangan nafasnya hehe. Entah gue dapet ide dari mana, seperti ada bisikan ghaib dari dewi kuan’in yang member gue ilham untuk melakukan ide gila ini. dan buat bocoran, gue bakal bikin cerpen ini berseri atau beberapa chapter karen gue mau ceritanya sedikit agak kompleks bisa merangkum semua anggota SPARTAN. Jadi saran dan kritik anda sangat diperlukan untuk keberlangsungan cerpen ini hehehe. Dan satu lagi Cerpen ini belum punya judul, sementara gue belum puny aide buat judul jadi mungkin terakhir2 kali gue kasih judul itu juga kalo lu pada suka cerpen gue, jadi masih bisa gue lanjutin deh nih ceritanya. ok langsung saja tanpa basa basi, awal kisah kita mulai di Te Ka Pe……..
******************************************************************************

Terkenal, hmmm… menjadi terkenal, siapa sih yang ga mau menjadi terkenal? Terkenal sepertiu halnya artis2 hollywood atau musisi2 ternama internasional semisal The Beattles, 30 Second to Mars, Chris Brown, Justin Bieber, atau mungkin Inul Daratista. Semua orang pasti menginginkan hal seperti itu. Ya setidaknya kalo ga terkenal tingkat dunia, bisa tingkat kampung atau tingkat RT lah ga masalah. Bayangin hidup lu yang glamor, penuh kesuksesan, fans yang ga henti2nya neriakin nama lu sampe2 lu sendiri bingung mereka neriakin lu itu karena tergila-gila ama lu atau mereka sendiri emang beneran gila. Dan yang paling jelas adalah hidup lu kecukupan, ga kurang apa pun, karena ketenaran itu sendiri banyak mendatangkan rezeki alias fulus yang banyak. Ya ga? Tapi sialnya ga segampang itu kita dapat meraih popularitas. Banyak yang gugur saat mencoba atau terkadang jatuh ketika memang mereka sudah berada di puncak ketenaran karena tingkah laku mereka yang merusak “imej” mereka di dunia selebritis.
Begitu juga seperti halnya kisah hidup gue dalam mengejar ketenaran itu. Banyak rasa yang membumbui perjalan hidup gue dalam mengejar ketenaran itu, asam manis asin pahit pokoknya semua bumbu deh masuk tuh rasanya ke kehidupan gue. Hidup gue yang tadinya datar, seolah berubah 180 derajat ketika gue masuk ke dalam dunia popularitas ini dimana rating selalu menjadi target utama. Kalo rating lu tinggi makin terkenal lu, sebliknya semakin rendah rating lu semakin rendah juga nilai jual lu. Tapi gue ga sendiri dalam menjalankan profesi sebagai selebriti ini, terdapat 2 makhluk endemik lainnya yang ga lain adalah temen gue juga. Mereka adalah Peter Eduard dan Harianto. Mereka adalah temen gue dari SD sampe SMA, namun semenjak kuliah kami berpisah. Sejak saat itu kami jarang berkomunikasi karena sibuk dengan kehidupan masing2, sampai akhirnya kami bertiga dipertemukan kembali oleh takdir Tuhan ketika kami mengikuti casting video klip. Namun kisah popularitas kami bertiga hanya bertahan seumur jagung, alias tidak bertahan lama karena banyakfaktor ya yang menyebabkannya begitu. Oke2 sebelum gue bercerita lebih jauh tentang kehidupan selebritas gue, ada baiknya kalo gue review sejenak dari awal tentang siapakah gue dan bagaimanakah kehidupan gue bersama 2 orang endemik tadi.
Nama gue Wegit Michael Triantoro biasa dipanggil wegit, campuran belanda-jawa. Ya “belanda”, Sebelah Selatan Djawa. Umur gue saat ini baru 24 tahun, usia yang tergolong dalam usia pencarian jati diri yang sesungguhnya. Bicara soal pendidikan gue adalah lulusan S1 Teknik Sipil di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Melihat jurusannya pasti lu berpikir “wah hebat!!”, tapi eit tunggu dulu. Yang lu pikirkan ga sesuai kenyataan. Gue terkenal sebagai mahasiswa yang nakal selama kuliah, sering cabut waktu pelajaran dimulai, nyontek waktu ulangan, bahkan skripsi gue pun hasil ngejiplak dari skripsi orang yang susunan kata2nya banyak gue rubah. Walau berhasil lulus dan dapet ijazah dari salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia, gue ga punya ilmu apa2 yang bisa gue terapkan di kehidupan bermasyarakat. Alhasil jadilah ‘junk’ gue, atau nganggur dalam bahasa gaulnya. Sementara itu 2 oranmg temen gue lainnya yaitu Peter dan Harianto. Ga berbeda jauh sama gue. Maklum temen SD sampe SMA, kelakuan mereka juga ga jauh2 sama halnya gue. Yang pertama, Peter atau biasa gue panggil Uthe, adalah satwa langka yang hanya ditemukan di Indonesia. Kenapa begitu? Dia adalah peranakan dari suku yang sangat banyak. Dalam darahnya mengalir 4 bangsa sekaligus yaitu Indonesia, China, Belanda, juga Timor Leste. Ckckck bahkan para pakar biologi takj dapat menemukan jawaban kenapa bisa ada manusia seperti dia ini di dunia. Bicara soal attitude, hmm nampaknya dia lebih mahir dari gue dalam soal pelajaran. Walau sering cabut2an seperti gue, dia sering dapet nilai bagus di sekolah yang hasilnya bikin gue ma harianto iri waktu kita masih duduk di bangku SMA bareng. Tapi yang cacat dari dia adalah, kepintarannya itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Setelah lulus SMA dia tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi namun malah memutuskan untuk langsung membuka usaha sendiri agar bisa dinikmati segera hasilnya. Gue dan tyo (panggilan Harianto), sempet berdecak kagum ketika dia memutuskan untuk menbgambil langkah yang berani seperti itu. namun kekaguman itu sirna seketika, ketika gue tau bahwa ternyata usaha yang dia maksud adalah membuka warung di rumahnya dan bermalas2an setiap harinya menunggu warung jajanannya seperti orang yang tidak terurus saja.
Lain halnya dengan Tyo, sama seperti gue dia melanjtkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Ya tapi sekali lagi sama juga halnya dengan gue, selama di kuliah dia tak jauh berbeda melakukan seperti halnya yang gue lakukan. Atau malah lebih parah. Karena diantara kami bertiga, Tyo lah yang terkenal paliong “ekstrim” tindakannya. Tak kenal rasa takut adalah kata yang tepat untuk menyatakan seberapa ekstrim dia. Masih ingat dalam ingatan gue ketika masih SMP, ketika gue dan dia sedang jalan pulang menuju rumah. Saat itu cuaca sangat tidak mendukung, panas terik sekali menyebabkan tenggorokan kami menjadi kering juga. Dan di tengah perjalanan kami melewati sebuah rumah yang di dalam pekarangan ruimah tersebut ada pohon mangganya. “wah enak banget tuh mangga yo rasanya” sahut gue sambil memegang tenggorokkan yang udah sangat kering dan gatal. “anjrit iya yah, ayo dah git, kita ambil”. “lah kalo ada yang punya gimana?” “udah kalo lug a berani, tunggu sini biar gue yang ambil!”. Dan dengan selonnya dia memanjat pagar seperti adegan ninja dalam film2, lalu secepat kilat memetik buah mangga yang terlihat manis itu. dan ga seberapa lama kemudian terdengar suara anjing menggonggong. TIDAK!!!! Dalam piker gue, mampus gue. Sangking takutnya gue langsung berteriak “YO, LARI YO LARI!!! ADA ANJINGNYA TERNYATA YO”. dan seketika itu pula sesosok anjing pitbull berwarna hitam muncul berlari menuju tyo yang baru saja turun memetik mangga, sedangkan gue cuma bisa bengong di depan pagar sambil memperingatkan tyo juga berdoa semoga tyo bisa jadi tuyul lalu tubuhnya mengecil dan masuk ke dalam tanah. Seperti apa yang ada dalam film tuyul dan mbak yul. Namun apa yang terjadi? Bukannya lari menyelamatkan diri, Tyo yang berhadapan langsung dengan anjing itu malah bertingkah seperti anjing juga, malah lebih buas dan liar. Saat itu gue kaget, dan melihat semua itu dalam decak kagum yang amat sangat. Lalu pertempuran antara Tyo “The Dog” dengan anjing pitbull hitam raksasa pun dimulai. Dan yang lebih menakjubkan dan tidak masuk diakal adalah, Tyo lah yang keluar menjadi pemenang, sementara anjing pitbull hitam itu lari terbirit2 setelah menerima kekalahan dari Tyo. Cengo. Mangap. Ekspresi yang bisa gue lakukan saat itu. ya itulah Tyo seorang ekstrimis sejati, sehingga setelah ia lulus ia langsung bekerja sesuai dengan bakat dan minatnya sebagai ekstrimis yaitu sebagai StuntMan. Buat lu yang ga tau apa itu StuntMan, StuntMan itu adalah pekerjaan sebagai pemeran pengganti ketika ada adegan actor yang terlalu berbahaya bagi si actor dan kemudian StuntMan itulah yang menjadi “tumbalnya”.
Tapi dibandingkan mereka berdua gue ga ada apa2nya karena mereka walau seperti itu udah punya pekerjaan sementara gue cuma pengangguran yang luntang luntung ga tau arah dengan ijazah S1 Teknik Sipil yang ga ada gunanya sama sekali. Ibu gue adalah orang yang paling sabar dalam menghadapi gue yang pengangguran ini, Mutia Kusuma adalah nama ibu gue. Dalam kesaehariannya dia selalu sabar melihat anaknya ini luntang luntung ga karuan. Sampai suatu hari terjadi percakapan yang sangat mencabik hati gue.
Mutia : Le, ibu liat kok kamu tiap hari cuma main2 aja, ga coba nyari pekerjaan apa?
Gue : yah ibu kayak ga tau aja, aku tuh udah nyari kemana2 tapi percuma bu aku ndak bisa kerja wong aku ga tau ilmunya dari ijazah yang aku punya.
Mutia : (terdiam)… huhuhuhuhuhuhu (menangis tersedu2)
Gue : loh loh loh. Bu bu bu??? Kenapa bu kenapa??
Mutia : Ora opo2, ibu cuma kepikiran kamu nanti gimana. Ibu udah tua renta le, sementara bapakmu udah ga ada. Ibu cuma janda. Kerjanya cuma jadi guru SMP. Kalo nanti ibu juga nyusul bapakmu? Koe piyo le? Ibu ga sanggup ngeliat anak ibu terlunta2 di dunia sendiri dan ga bisa apa2. Kerja ga bisa, trus kamu bagaimana bisa nikah? Ibu tuh mau cepet2 punya momongan, pengen punya cucu sebelum ibu berangkat nyusul bapakmu le.. huhuhuhu
Gue : (nyyyuuuuuuut,,, jantung gue seperti ditusuk)….. (diam)….. buu, ibu tenang aja. Mulai hari ini bu, Michael akan cari kerja bu. Lalu Michael akan segera nikah dan ngasih ibu cucu, tenang aja bu. Ibu tenang!!!!]
Mutia : Michael??? Sopo iku le??
Gue : yeee si ibu, itu aku kan Wegit Michael Triantoro. Yo wess wegit deh wegit bakal kerja bu!
Mutia : ya ampun bener le? Ibu pasti selalu doain kamu…
Gue : yaudah ibu tunggu sini, aku akan nyari pekerjaan hari ini juga! Tunggu dirumah bu, hari ini juga aku akan dapet pekerjaan lalu nanti setelah punya gaji aku akan menikah bu!!!]
Mutia : yo wess le, sakarepmu. Ibu cuma bisa mendoakan…
Gue : yaudah bu assalamualaikum (pergi)
Mutia : waalaikumsalam
Dengan tekad membara gue berjalan meninggalkan rumah, untuk mencari pekerjaan. namun, tak sampai 10 meter gue dari rumah gue. Gue berhenti, berpikir sejenak. Mau cari pekerjaan dimana gue??? Mati. Mati gue! Kalo gue pulang lagi, bisa2 gue meatahkan perasaan ibu gue lagi. bisa2 ibu gue kena penyakit jantung lalu bakal menyusul almarhum bapak. gak, gak mungkin gue balik. Tapi mau cari kerja dimana? Bingung. Kepala gue panas dan pengen secepatnya gue jedotin tuh kepala yang penuh dengan ide2 gila ke tembok disamping kiri gue. Ckckck. tapi demi ibu gue, gue bertekad dan ngumpulin semangat yang ada untuk mendapatkan pekerjaan. “GA GUE PASTI BISA DAPET KERJA HARI INI!!!” kata2 itu gue ulang2 terus dalam hati sambil terus berjalan maju dan mencari lowongan pekerjaan.
15 menit kemudian…….
Frustasi. Gue istirahat di bawah pohon besar yang berada di taman kota. Termenung dan terus berpikir kemana gue harus mencario pekerjaan lagi? ahhhhh….. gila. Saat rasa frustasi gue maikn memuncak, datang seorang pria dengan penampilan yang menyeramkan duduk di sebelah gue, membawa tas hitam sambil memegang telpon genggam yang dia gunakan untuk berbicara dengan seseorang.
Orang misterius : “iya,, iya, saya akan carikan pengganti Arial Pliturpan juga 2 orang lainnya sebagai pemain gitar dan drumnya. Iya iya, pokoknya bapak tahu beres saja ya. Yaudah saya akan usaha semaksimal mungkin. Oke bye, muuahhh”
Gue : (bergeser menjauh, setelah kata “muuahhh” diucapkan oleh orang misterius/OM)
OM : (melirik ke arah gue)
Gue : (makin menjauh)
OM : (semakin memperhatikan gue) waaaaaahhhhhh!!!!!! (berteriak keras)
Gue : (kaget, dan segera ingin beranjak pergi, tapiii…)
OM : hei hei hei, mas mas mas tunggu dulu! Sini dulu sebentar, saya mau ngomong sebentar. Boleh?
Gue : heemmmmm… boleh boleh..
OM : HAHAHAHA (tertawa keras). Ok gini mas. Mas tadi dengar kan pembicaraan saya lewat ponsel?
Gue : Iii..Iyaa (agak hati2, dan menjaga jarak)
OM : mas tau apa artinya itu?
Gue : Bapak suka sesama jenis ?
OM : (hening)….. oh ya saya lupa. Perkenalkan, nama saya Bernando. Bernando Nicolaos. Anda boleh meanggil saya Nando. Kalau boleh tahu sapa nama mas ya?
Gue : wee… eee.. git (semakin menjauh dan makin waspada)
OM : oh oke, begini mas wee… eee.. git. Tadi itu saya di telpon oleh produser music ternama. Pokoknya hebat deh. Nah, salah satu Band yang bekerja sama dengan kami sedang bermasalah. Yaitu vokalisnya dipenjara karena melakukan tindakan tak senonoh.
Gue : seperti halnya mengucapkan “mmuaahhh” ke sesama jenis?
OM : (diam).. hemmm bukan bukan seperti itu. intinya lebih dari itu hehe. Oke kembali ke topik. Nah, band tersebut telah menandatangani kesepkatan dengan kami untuk memproduksi sebuah video klip. Tapi tapi tapi….. masalahnya adalah vokalisnya dipenjara. Belum lagi 2 personil lainnya yang juga bermasalah. Sehingga rencana kita terancam gagal, dan bisa2 perusahaan kami bangkrut.
Gue : lalu hubungannya dengan saya?
OM : nah pertranyaan bagus. Saya nih mas, saya. Saya ditugaskan untuk mencari pengganti dari 3 orang hampir membuat perusahaan kami bangkrut mas. Tadi saya memperhatikan mas, mas itu memiliki kesamaan bentuk wajah dengan vokalis yang dipenjara itu. nah saya mencoba nih menawarkan mas pekerjaan untuk menjadi penggantinya dan membuat video klip yang sudah dibuat kesepakatannya itu. bagaimana?
Gue : hah?? Saya? tapi saya ga bisa nyanyi mas.. ga mungkin saya lah!!! Ga ga pak ga…
OM : suara itu bisa dilatih mas. Yang penting itu penampilan. Mas itu punya karakter yang sama dengan penyanyi sebelumnya. [enyanyi ini sangat terkenal loh mas. Banyak fansnya. Jadi klo sampe proyek ini gagal, bisa bahaya mas.
Gue : jadi maksud bapak saya punya penampilan yang OK? Ganteng gitu maksudnya?
OM : oh bukan, bukan. Kebetulan penyanyi sebelumnya terkenal karena penampilannya yang nyentrik dan aneh. Dan mas ini mirip sekali dengan dia
Gue : (diam… gondok setengah mati)
OM : ok mas ga perlu terburu2 memutuskan, ini kartu nama saya. 3 hari lagi mas telpon saya lalu mas tentukan mau menerima tawaran saya apa tidak. Jarang2 ada orang yang mendapatkan tawaran seperti ini loh mas. Jadi superstar. Banyak uang! Oke, saya tinggal dulu mas. Tolong pikirkan baik baik oke HAHAHAHA (ketawa keras ga jelas)

Orang misterius itu pun pergi meninggalkan gue dengan secarik kartu nama yang ia berikan kepada gue. Diam. Di satu sisi gue memang butuh pekerjaan untuk bisa dapat penghasilan dan membahagiakan orang tua gue, dan ketika kesempatan itu datang gue gatau harus bagaimana, karena menjadi superstar atau penyanyi tak pernah terlintas sedikit pun di dalam pikiran gue. Lalu apa yang harus gue lakukan? Entahlah.. gue lalu berdiri melaju melawan arah angin, untuk segera pulang. Pulang kembali ke rumah gue, bertemu dengan ibu gue dan melanjutkan aktivitas gue sebagai pengangguran sambil memikirkan apa yang akan gue lakukan terhadap tawaran pekerjaan ini…..

BERSAMBUNG……..